Ekspos Pojok Hamka dan Digitalisasi Perpus SMANSA Tanjung Raya, Ini Respon PWI Agam

Maninjau, Prokabar — Kepala SMAN 1 Tanjung Raya, Burmal bersama jajarannya berkesempatan mengekspos Perpustakaan SMAN 1 Tanjung Raya yang baru saja mendapat penilaian dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatra Barat beberapa waktu lalu. Dihadapan belasan jurnalis yang tergabung di PWI Kabupaten Agam mendapat respon positif terkait perkembangan salah satu sekolah tertua di tingkat Nasional tersebut.

Kegiatan difasilitasi Anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat, R. Datuak Rajo Mangkuto dan berlangsung seru di dalam Perpustakaan SMAN 1 Tanjung Raya, Sabtu sore (27/6). “Ini adalah momen bersejarah bagi kami. Dan sebuah kesempatan yang sangat baik bagi kami. Dalam hal ini, kami sangat berterimakasih kepada Bapak Haji Rinaldi Datuak Rajo Mangkuto. Telah menggagas pertemuan di sini,” ungkap Burmal saat memberi sambutannya.

Ia melanjutkan, saat ini Perpustakaan SMAN 1 Tanjung Raya telah memiliki Pojok Hamka dan Perpustakaan Digital. Dan ini menjadi unggukan dan dilirik menarik Dinas Perpursip Provinsi Sumbar. Kebangkitan ini berkat kerjasama dengan R. Rajo Intan, seorang guru Pembimbing Jurnalistik salah satu ekstrakulikuler di sini, sekaligus penggiat Keteladanan Buya Hamka dalam wadah Komunitas Pemuda Generasi Hamka (KPGH).
“Terkhusus pada Kepala Perpustakaan SMAN 1 Tanjung Raya, Hilda. Kerja keras dan semangat melakukan pembenahan cukup kami apresiasi. Dan kami berharap, terjadi perubahan lebih maju hendaknya pada perpustakaan ini kedepanya,” ujar Burmal.

Hilda, Kepala Perpustakaan Samsa Tanjung Raya itu juga sangat senang atas kesempatan dan pertemuan itu. Peningkatan dan kemajuan sejauh ini, berkat motivasi dan dorongan semua pihak. Termasuk Alumni, Kepala Sekolah, Guru Jurnalistik dan Pemerhati Ketokohan Buya Hamka dan semua pihak lainnya.

Menanggapi hal itu, Rombongan PWI Kabupaten Agam cukup mengapresiasi kolaborasi, inovasi dan terobosan tersebut. Bahkan akan ada sejumlah gagasan lainnya, seperti pengembangan perpustakaan terpapar langsung ke Danau Maninjau. Sehingga pelajar yang berkunjung nantinya, merasakan ketenangan dan kenyamanan saat membaca buku di suasana riak Danau Maninjau.
Pelajar akan semakin tertarik dan meningkat berkunjung dan membaca buku. Dalam hal ini, proses literasi didukung pula ektrakulikuler jurnalistik dan foto grafi menjadi mitra terbaik nantinya.

“Kami sangat berharap kepada Bapak Rinaldi melalui dana pokirnya, untuk mewujudkan impian dan harapan pihak sekolah itu. Terutama pengembangan pembangunan perpustakaan tentatif. Agar nanti terasa betul suasana alam Danau Maninjau. Hal itu jelas akan meningkatkan minat kunjungan dan minat baca siswa kedepannya,” ungkap Lukman, Penasehat PWI Agam yang berkesempatan hadir pada pertemuan tersebut.

Lain halnya dengan Yusrizal, Sekretaris PWI Agam. Danau Maninjau dengan hamparan keindahannya, telah melahirkan sejarah dan tokoh cendikiawan terkemuka di Ranah Minang. Berharap dapat kembali lahir generasi cendikiawan seperti dulu kala.

“Kita sangat berharap literasi, perpustakaan dan berbagai wadah pendukung lainnya, mampu mendongkrak kembali lahirnya cendikiawan-cendikiawan baru. Dan impian ini jelas, kita tumpahkan kepada putra daerah yang menjadi Legislator Provinsi Sumatra Barat tersebut,” paparnya.

Rinaldi Dt. Rajo Mangkuto, sebagai penggagas pertemuan itu, sangat senang banyaknya masukan. Membangun kembali Khasanah Minangkabau dari sudut pandang pendidikan, sosial dan budaya. Di sisi lain, seluruh potensi itu, dapat menjadi daya tarik kunjungan pariwisata dan meningkatkan kesejahterahan secara merata.

“Saya tidak bisa berjanji. Akan tetapi saya akan berusaha memperjuangkan aspirasi dan segala masukan ini. Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah hadir. Memberi banyak masukan dan saran, untuk membangun kembali Khasanah Minangkabau. Membangkitkan nilai-nilai kearifan lokal yang sudah mulai kehilangan jati dirinya. Dan kita harapkan kita terus bersama-sama mewujudkannya. Tanpa peran serta rekan-rekan pers, tokoh masyarakat, guru pendidik dan orang tua, hal itu jelas sulit terwujudkan. Maka mari kita bersama-sama,” tutup H. R. Datuak Rajo Mangkuto. (rud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

X